YOGYA (KRjogja.com) - Rasa gurih dan terkadang disisipi aroma gosong akibat adonan yang dibakar dengan anglo arang
tercium dan semakin menggelitik lidah setelah kue ini disiram atau dicelup dalam juruh.Ya, kue yang dimaksud adalah Serabi kocor, salah satu jajanan tradisional yang ditawarkan pada bulan ramadhan ini di pasarsore Kauman Yogyakarta.
Serabi kocor dibuat seperti membuat serabi pada umumnya yaitu dari adonan tepung beras, santan dan sedikit garam yang dibakar dengan pinggan cetakan serabi dari tanah liat. Namun, yang membuat kue tersebut menjadi istimewa adalah saus encer (juruh, dalam Bahasa Jawa) dari gula jawa dan gula pasir.
"Saya biasanya membawa 300 bungkus serabi kocor setiap harinya selama berjualan di pasar ramadhan Kauman, dan biasanya
sudah habis menjelang bedug maghrib," kata Titik Sumarlina, penjual Serabi kocor di Kauman kepada Krjogja.com, Minggu
(6/9).
Titik sudah dua tahun ini berjualan di arena Kampung Ramadan Kauman dan mengaku membuat sendiri seluruh serabi kocor
yang dijual dengan harga Rp2.000 per bungkusnya itu."Saya memang hanya berjualan serabi kocor tiap tahunnya, karena kue inilah yang khas," lanjutnya yang berpromosi bahwa kue serabi buatannya tersebut masih akan tahan hingga waktu sahur tiba.
"Kalau dimakan saat sahur juga masih tidak apa-apa, belum akan basi. Jika sudah kenyang saat berbuka, kue itu masih bisa disimpan untuk dimakan saat sahur. Dijamin masih enak," katanya.(Fir)
sumber : http://www.krjogja.com/krjogja/photos/fe1272f813f80429a763683934448217
Rabu, 25 November 2009
Serabi Kocor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar